My friend

My friend
Taruna Utama (Lapangan belakang gedung utama) Lembar 2008

Kamis, 19 April 2012

LAPORAN DAN TUGAS BUDIDAYA PERAIRAN UNRAM

Silahkan buka situs di bawah ini untuk menampilkan Laporan dan Tugas - Tugas Program Studi BUDIDAYA PERAIRAN - UNIVERSITAS MATARAM, semoga dapat membantu ,,,,,,(^_^)",,,,,!!!
http://pujinurparidi.wordpress.com
Perairan laut di Indonesia mencapai 8,36 juta ha yang secara individu dapat di manfaatkan untuk pembangunan kawasan budidaya laut. Dari luas tersebut untuk budidaya ikan bersirip (finfish) 20%, kekerangan 10%, rumput laut 60%, dan lainnya 10%. Tingkat pemanfaatan sebagian provinsi baru mencapai kurang dari 1%, namun sebagian telah mencapai di atas 1%-25% yaitu DKI Jakarta sekitar 24%, Bali 8%, Sulawesi Tenggara sekitar 6%, dan NTT sekitar 2% (Ditjenkanbud, 2004 dalam htt://www.Abalone.net/guide)
Indonesia memiliki wilayah perairan budidaya sangat luas untuk di kembangkan, di mana sekitar 24,5 juta ha dapat di manfaatkan untuk budidaya laut dan sekitar 913.000 ha untuk pengembangan budidaya air payau. Dari luasan tersebut yang di tujukan bagi pengembangan budidaya air laut seluas 62.040 ha telah dimanfaatkan untuk pengembangan budidaya moluska termasuk di dalamnya kerang mutiara dan Abalone (Sukadi, 2001 dalam Setyono, 2004a.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki perairan pantai yang cocok untuk pertumbuhan rumput laut, udang, dan Abalone. Salah satunya adalah perairan pantai di Lombok yang sangat produktif dengan rumput laut dan jenis ikan yang melimpah. Terutama rumput laut jenis Gracillaria sp, yang di budidayakan untuk konsumsi dan rumput laut jenis Hypnea sp., Ulva sp., Kappaphycus sp. untuk pakan alami Abalone. Berbagai metode budidaya dapat di terapkan di Perairan Lombok, mulai dari budidaya di darat (pembenihan), pembesaran di perairan pantai maupun di perairan dalam (Setyono, 2005a).